Sunday, November 4, 2012

Storm Chasers Prologue (Preview)

Assalamualaikum wr. wb.

Ceritanya gue pengen bikin sekuelnya Myth Jumpers nih, judulnya Storm Chasers.
Oke, gabanyak banyol. Tp ini masih draft ya…
Herewego!
-------

PROLOGUE

It all starts when Seth holds Serqet at knife-point. Then the world is consumed in Chaos…
Wait, I'm getting ahead of myself.
A proper introduction, perhaps? My name is Brann Olsen. Long story cut short, I'm a Hephaestus demigod condemned to live a life no one else could stand. Currently present on my right is a Poseidon demigod, Andre Valdez. He's been through as much as I have, as far as I can recall.
Put a couple paces away from us, and you'll find a girl named Serena — a Hopi Native American with astounding skills and charm — trying to hold on to dear life. Further behind us three are a solidifying ghost and a girl. I get a knack to call the ghost Barty since Bartolomeus is pretty mouthful, and the girl is Jasmine. Or so I was told.
The heck, I can't even remember what happened before this.
Sands are blowing wildly here and there, destroying whatever they touch into vaporizing ashes and red dusts on first contact. Everything gets noisy. Nothing's being in Order here—it's all too chaotic.
Of course. There in front of us, holding a fairly attractive girl in his arms (the threatening way), is Seth—the Egyptian Guardian of Chaos. Some sort of the Egyptian counterpart of the Old Nordic Loki, only with even more powers—his assigned Elemental Attribute is sands. He may be the Chaos Guardian, but he can control sands.
Most of the greatest sandstorms ever recorded in history were his temper tantrums (yeah, he did that every once in a while).
In Seth's arm is a girl I'll fall for every time I look at her. But my missing memory pieces knew better—she's a Goddess. Her name is Serqet, the Egyptian Guardian of Scorpions. I know that this girl form she's adapting isn't the real her (I've seen her whipping her gigantic scorpion tail around when she's upset) but simply another disguise she's using, but hey—no one's gonna be able to stay their eyes off her.
Sidetracks. Pardon me.
A part of me wants to fight Seth—my right hand is now literally on fire, setting the Roman gladius (Latin meaning 'sword') in it on fire. Luckily it's Mars' gladius, so it resists the burn from destroying it. Occisor—the gladius' name—turns as brightly red as my hand, as if it's burning along my spirit to fight.
But another part of me know better than to assault like hell to Seth right there. Guardians can kill each other with certain terms of action. I've seen Heget, the Egyptian Guardian of Death, dying on Seth's actions. Apparently Seth had known how to kill a Guardian.
I surely don't want Serqet dead.
Jasmine grabs on to the ground an clears the sands from her and Barty. Barty was once an alchemist and had locked his soul's achieved elemental attributes to the Earth, making him stick around as a ghost. Jasmine herself? I forgot, but I think she's, like, Blessed or something.
Speaking of Blessed, I suddenly remember that I and Andre had been Blessed with certain skills by the Egyptian Guardian…what's her name? Wa, Wa…it sure started with 'Wa'.
Suddenly another form of me surged through my body and sharpens all my senses.
Right. I still have a blade made of a hippo fang in my pocket.
Then a plan forces itself through my head.
"Andre," I say, "tell everyone to prepare their weapons and let go. And tell Jasmine to tell Serqet that she'll be alright. I have an idea."
Andre speaks through telepathy to all as I've told him, and Jasmine tells Serqet through her eyes the message I need Serqet to know.
"What now, Storm Chasers?" Seth asks. "I know you're all up to something."
"We are!" I reply against the noises of chaos all around me.
Wait. Lights? What is this?
Something kicks behind my head and starts filling me with…memories?
Oh, gosh. Oh gosh, I remember everything now.
Then I remember my plan and let go. And with that, four other people let go of their last stand.
The five of us plummet ourselves to certain death as memories flicker on my eyes.

Saturday, October 27, 2012

Muse, Amused, Amusement?

Assalamualaikum wr. wb.

Yop. Gue memulai post ini dengan bingung dulu, celingukan cari inspirasi. Gue kangen blogging tapi gatau mau ngepost tentang apa.
Apa mungkin gue mulai dengan skrg gue les di Goethe?
Nggak, jangan. Ribet.
Atau mungkin dengan fakta bahwa kompi gue rusak?
Bisa.
Ato soal Photography Muse 6th yang barengan sama lapanbulanan gue-Lysha?
Bisa.
Hidup gue yg ngampret dari jumat tanggal 19 sampe selasa 23?
Bisa juga.
Myt—
Okefi, stop. Langsung banyol aja.
Jadi…apa tadi? Oia. Mungkin gue mulai di sisi ini dulu: Bioskop 28, ekskur sinem sekolah gue, ikut lomba dokumenter.
Gue jadi editor.
Awalnya gue kira bakal oke2 baik2 mudah2 standar2 saja. Kaya waktu ngedit filmlah. Editan terakhir gue adalah Celengan, ide hasil meres otak temen gue Qias yang sekarang jadi ketua Bioskop. Gue entah kenapa suka editan gue yang ini.
Nah. Skrip dokum, unlike skrip fiksi, diwarnai dengan nama file bertebaran dimanamana. Gue senyum. Itu bakal mempermudah kerja gue.
Harusnya.
Nyatanya, biasanya film 10 menit editan gue jadi dalam 1-3malem, ini dokum 7 hari 8 malem nggak selesai2.
Untuk pertamakali seumur2, gue ngosngosan ngedit. Biasanya pas gue jengah ato kecapean gue tarik nafas, tahan, dan lanjut ngedit (metaphorically speaking). Tapi ini? Gue ngosngosan. Literally.
Ujungnya gue depresi sendiri. Aduh kenapa ini. Akhirnya abis 4 hari ngedit — h-2 deadline gue — gue memutuskan ada satu-dua scene yang gue gamungkin mampu atopun sempet ngerjain.
Terus jadinya, gue dan temen2 Bioskop sepakat mau ngumpul di Photography Muse 6th, acara hasil karya ekskur fotografi sekolah gue (KPPF) tanggal 20 Oktober 2012 bertempat di Rolling Stone Cafe Kemang lantai 2, buat finalizing editan gue.
Nah! Tanggal itu pas banget lapanbulanan gue sama Lysha.
Jadi gue dateng, vote foto, nyari Lysha, ngucapin annivan dll, dan difoto bareng oleh adek kelas.
Tapi waktu itu Lysha bilang ke gue kalo mau ngomong abis Muse ini.
Berhubung gue shock gue ke jendela. Dan gue liat Prin dateng.
Ya gue turun.
Kami saling menyambut dst dst daaaan kita ketemu Ghia dan Ajeng.
Ajeng ini mirip sama Prin. Ghia juga bilang gitu. Ajeng sendiri bilang ternyata banyak yg bilang dia mirip Prin.
So it's like an awkward doppelganger talk.
"Hai, Princess ya? Gue Ajeng. Banyak yang bilang gue mirip lu."
*saling tatap*
"Nggak ah…"
"Ga mirip kok…"
"…ga mirip ah."
Dan mereka saling berkomentar soal betapa mereka ga mirip. Tapi meanwhile Ghia njepret gambar mereka bedua lagi ngobrol dan…
…mereka mirip. Bahkan mereka terpaksa mengakuinya. HA!
Lanjut. Gue ke anak2 Bioskop dan ngedit.
Terus export video.
Aturan sih gue tinggalin aja bisa kan? Nah disinilah mulai ada masalah yang berarti.
Animus (atau Jade. Nama aslinya Jade, tapi gue suka manggil sesuai temanya. Sekarang temanya Animus 2.03 nya Assassin's Creed Brotherhood, jadi gue manggilnya Animus. Kalo lg Tron Legacy ya manggilnya Tron) laptop gue, tiba2 berkedip2 dengan garis dan kotakkotak putih dimanamana.
Awalnya gue kirain karena tile dibawah kompi tempat gue naro Animus basah. Gue pindah.
Masih kedip2.
Kata temen gue mungkin gelombang elektromagnet dari amplifier di atas, karena lg beatbox session.
Hmm. Mungkin.
Jadi Animus gue tinggal sama temen gue.
Selesai beatbox, ternyata apa? Masih kedip2.
Bai. Gue bingung. Untung export masih jalan.
Selesai export vid Animus gue shutdown. Gue takut dia kenapanapa.
Tapi editan ada yang belom selesai. So, sooner or later, Animus dinyalain lagi.
Saat ini kondisi gue masih jeles, shock, dan lainlain soal Lysha (jangan tanya jeles ama siapa, gue juga lupa). Pokoknya bawaan gue bete mulu.
Waktu itu udah malem, jam 7an lah. Animus dinyalain lagi sama anak2 Bioskop biar editan bisa cepet selese.
Awalnya kayanya baik2 aja. Gue mulai tenang.
Gue sentuh touchpad.
Pet. Layar Animus langsung abuabu.
Mampus.
Gue menjatohkan diri ke belakang dengan depresi, dan akhirnya gue storm away dari kerumunan karena gatau mesti gimana lagi.
Gue merasa bersalah ama Bioskop, ama Animus, ama Om, ama Adinda yg sutnya dokum ini, sama gue tau gue gabisa apa2. Overall mood gue tambah ngedrop.
Prin liat gue nyaris nangis saking bingungnya dan narik gue kebawah.
Berhubung dia juga lagi laper, dia ngebawa gue ke RM Padang di sebrang RSCafe.
Disana kita 'ngecul'. Ya ga ngecul juga sih. Confession session. Gue buka semuanya (kecuali baju gue). Yang bikin bete dll. Dan gue mental breakdown disana.
Gue dikasih freepukpuk. Mayanlah.
Ya setelah sekian lama gue mulai tenangan. Tibatiba Lysha ikut dateng ke RMP (rumahmakanpadang) dengan panik minta hpnya.
Terus dia bilang gue dicariin anak Bioskop parah.
Gue, meyakinkan diri gue kalo sekarang gue udah siap, langsung ke RS.
Gue skip aja bagian dimana gue hampir ketabrak mobil.
Gue menemukan anak2 Bioskop lagi pada diem kaya berbelasungkawa dan gue langsung tau ada yg salah.
Terus gue dijelasin semuanya. Gue males panjanglebar. Gini aja: bokapnya Reres, temen Bioskop juga, ngerti servis lappy begonoan. Errornya dianalisa ama dia. Katanya yg penting skrg shutdown sm charge dulu aja.
Tp gada colokan.
Akhirnya kesepakatan Animus dibawa pergi dulu sm anak Bioskop, gue ttp di RS karena ada 'urusan', dan harddisk diambil biar file2 Animus bisa dibuka di lappy lain.
Seakan semua rencana sempurna. Gue tarik nafas dan doa.
Prin suddenly felt fucked up and went to the bar. Masalahnya gue gakuat ama tempat2 beginian.
Thing is, tho, I felt fucked up, too.
Gue nemenin dia. Bawaan gue bete pake parah.
Lysha nanya kenapa. Gue jelaskan dengan brief.
Akhirnya dia mutusin kalo talk yang bakal kita bicarain abis Muse kita bicarain saat itu juga.
Dia bawa gue keluar ke tempat sepi dan jelasin konflik dia jumat malemnya.
Intinya kita maugamau harus putus. Bukan pilihan.
Gue nyaris mental breakdown lagi. Gila apa? Ada juga sehari up and down gitu kan berita sm moodnya? Lah ini down terus!
Anjinglah. Shit happens.
Tp kita ttp unyu. Krn sebenernya kita HTS, bukan pacaran. Kita pacaran dlm hati. Feel takennya dihayati masing2. Orang juga taunya kita pacaran.
Mayanlah. Kalo kita beneran pacaran ntar juga gue samasekali ngga ngerasa rugi punya cewe kaya Lysha.
So sebut aja kita ngebackstreet.
Bego ya? Backstreet malah gue umbar disini. Bodolah. Gue butuh curhat.
Terus…apalagi ya. Oia.
Biaya servis Animus totalnya 1.932.700. Entah duit darimana.
Terus…semenjak itu hari2 gue berlangsung dengan buruk hingga tiba saat gue curhat sama Om.
Mata gue dibuka. Sekarang gue tau harus apa.
Quotenya kira2 gini:

"Lakuin sesuatu dengan keyakinan. Kalo lo yakin, jalan buat pilihan lo bakal terbuka sendiri."

Dia juga jawab semua pertanyaan gue soal hidup yang ngampret, hubungan sama Lysha, dll. Dan dia bilang ke gue, dia tau gue sayang sama Lysha.
Diabisa baca pikiran, dansaat itu gue lagi ragu soal arah gue sama Lysha mau dibawa kemana. Dan itu nyentak gue bangun.
Gue emang sayang sama Lysha.
Barulah hidup gue mulai mending. Kemaren sm hari ini, Jumat-Sabtu 26-27 Oktober 2012, gue kembali mendapatkan Lysha lagi unyumode.
Gue amat, sangat, bersyukur Lysha yang ini balik lagi. Gue kangen juga sama dia.
Oia. Antara goodnews ato badnews. Gue lagi banyak ide buat Myth Jumpers. Tapi Animus lagi rusak.
Yasalam.
So. Itu aja kayanya. Inget, jalanin dengan yakin. Lo bakal liat arahnya nanti. Landasi dari diri lo sendiri dulu. Hidup itu cerminan diri. Kalo idup mulai salah, kaya yang gue alamin, berarti di dirilo ada yang salah.
Oke? Auf wiedersehen, guten Abend, und gute Nacht.
Wass. wr. wb.

-Alfi

Thursday, October 18, 2012

In Betweens

Assalamualaikum wr. wb.

Di sini gue mau curhat. Lagi.
Sekarang lagi jam stengah duabelas malem. Gue kepikir cewek gue. Sibuknya die masyaAllah, parah. Lingkaran setan sih sebenernya. Dia emang tau limit. Tapi limitnya itu seberapa, seinci dr mati? Kalo dia sibuk, bisa fatal ke dianya. Karena dia suka ngga nanggung. Sekalinya sibuk sibuknya ga ketulungan. Tp justru yg bikin dia ngerasa idup itu ya kesibukan. Dia jd gaperlu mikir yang gapenting2. Ya secara, dia orangnya apatis. Tapi ya tadi. Dia kena fatalnya. Nahloh. Sibuk mati gasibuk ga idup. Gue bisa apa buat nolong dia?
Sementara itu gue rebrowsing postingan2 lama gue di sini. Kayanya kesannya gue gontaganti pacar gampang banget ya?
Nyatanya nggak samasekali.
Gue bisa sama yang sekarang juga lewat sebuah drama lah. Perjuangan banget.
Gue disini mau justifikasi dulu. Gue GAK dengan mudah ganti pacar. Gue serius kalo udah pacaran. Pacar itu calon istri bagi gue. Kalo pcrnnya serius, gue bakal jaga mati2an. Kecuali kalo otak gue lagi korslet (kasusnya Andi. Waktu itu gue baru pulang pelat OSN. Otak gue berkedut2 abis digempur soal latian biologi ratusan halaman dan materi2 anak kuliahan. Sampe rumah malem2 eh doi minta putus. Otak pending. Yasalam).
Highlight gue disini adalah pengalaman sama Luthfia.
Ya, Luthfia. Luthfia, Annisa, Eka.
Gue buka blakblakan aja di sini. Jujur allbase. Bukan berarti gue ga sayang sama cewek2 gue sblm Luthfia (cuma 2 sih :/ ) tapi gue baru bener2 ngerasain proses panjangnya terjadi jatuh cinta itu baru sama Luthfia. Oke gue sebut aja panggilan akrab dia which is Luna.
Gila, waktu putusnya itu bro, sakitnye baru gue tau gimana. Baru gue ngerti maksud lagu2 galau dari yang mutu dunia sampe mutu kamar mandi tetangga. Gue nangis berapa hari, tiap malem, cuma kepikiran dia. Leher gue gakuat ngeluarin suara selain ngisak2 pas baca sms lama kita.
"Ya delete aja lah, tolol lu Fi."
Berapakali gue bilang gue archive keeper? Bagi gue, semua yang terjadi — beserta bukti2nya — bakal berguna suatu saat nanti.
Dan ternyata gue bener. Gue belajar banget dari Luna.
Waktu itu gue sayang sama dia level extreme. Dia? The other way around, mungkin.
Kalo yang gue dapet dr stalking, komentar dia sih gini. Gue itu bikin penasaran pen diajak pacaran. Tp bukan a serious stuff. Cuma bikin fudul.
No offense, Lun.
Mungkin berawal dr kita dulu studytour ke Jogja pas kelas 8.
Awalnya dia sebelahnya Zackie.
Pas udah malem ganti posisi. Gue sebelah dia.
Rizaldy liat penampakan di jalan. Luna jadi ngga tenang.
Dia minta gue pegang tangannya.
Gue rasa sih dia juga masih kena traumanya abis diputusin sm cowo yg dia udah cinta bgt sm dia.
Gue pegang.
Dia blg msh gatenang. Dia nyender ke gue.
Mulailah unyumoment pertama kita.
Masih dgn niat baik — bukan modus walaupun emang Luna ini cantiknya ekstrim — gue cium kepalanya. Saat itu status gue adek2an dia sementara Princess adek2an gue.
Luna jd tenangan.
Dia tidur nyender ke gue, her hand in mine, sampe hotel tempat angkatan gue nginep.
Sepanjang studytour kita duduk sebelahan.
Pas pulang ke jkt dia gasengaja bobo di pangkuan gue (dr nyender lama2 jatoh berhubung gue kurus parah). Gue cuma bisa senyum.
Gue ikut ketiduran. Gue nunduk.
Stgh sadar, bus geronjal. Luna keangkat dikit. Gue kedrop dikit.
Bibir kita gasengaja ketemu.
Berhubung itu kecelakaan, gue GA bakal anggep itu first kiss gue. Apalagi dgn kondisi gue skrg gini. Terlalu sakit buat dipikirin.
Berapa lama kemudian setelah tour itu gue nembak dia.
Dia terima.
Barulah untuk pertamakali gue diajarin pacaran anak jaman sekarang. Dulu gue sama Andi make gue-lo krn buat kita aku-kamu itu gapenting. Sok unyu. But with Luna, entah knp kesannya jd beda. Beneran kerasa eksklusifnya.
Sm Luna, semua yang gue tau ttg pacaran — ngecul, nelpon, sms — dirombak blek.
Dan gue beneran jatuh cinta sama dia.
But I lack one thing she needed: gue terlalu childish buat dia.
Deket2 waktu kita mau putus, gue berusaha ngestall. Waktu itu dia bilangnya di sekolah. Gue nebak apa yang dia mau bilang. Waktu dia ngangguk, gue senyum.
Karena gue gamau nangis di sekolah.
Gue langsung strap tas gue dan ambil langkah seribu ke Pondok Cabe nahan nangis.
Waktu itu deket2 bulan kedua kita. Gue berusaha ngestall putus yg ini. Akhirnya berhubung kita duabulanan seminggu kemudian, dia ngasih gue waktu seminggu untuk narik dia lagi.
Seminggu ini udah revolusi dr pihak dianya. She stopped using aku-kamu. She stopped texting in those sweet tones in a regular basis.
And everything else.
Pastinya, minutes to midnight bulan kedua kita, gue gagal menuhin syarat seminggu dia.
We broke up.
And there's nothing I could do.
Setelah dibanting ginipun gue masih dengan keraskepala berusaha narik dia lagi. Gue masih jeles kalo dia suka cowo lain. Gue masih berusaha buktiin sepatah2nya arang gue, arang gue (oke, jangan arang. Arang item. Gue ga seitem itu. HATI gue) masih punya dia.
Hingga tercapai sebuah titik dalam hidup gue dimana semua hampa. Bahkan diri guepun nggak ada. Point of total hallowness.
Di point ini gue menangin lomba Speech tingkat nasional tanpa tahu apa drive gue untuk kerja sejauh itu.
And then there was Princess.
Inilah pelipur lara paling ampuh yang gue kenal sejak breaking up sama Luna. We got so. Much. Closer. Than we were.
Lama2 bahkan guepun ngerasa kaya pacaran sama dia, jujur aja. Bahkan walaupun kita officially masih kakak-adekan. I kept her pics. Visa versa. We greeted each other first thing in the morning and said goodnight to each other every night.
Accompanied with an 'I love you'.
Of course I meant that. I still do love her. But now not as a in-mind-lover. As an actual sister.
Gue mulai nemu drive gue lagi.
And then…gue masuk 28.
Gue sama Prin jadi makin jauh. Gue masuk Bioskop 28 sama MPK/OSIS di 28 dan kesibukan gue spontan meningkat drastis.
Lagi2 gue hollow. Bahkan gue sempet ngira gue suka sama kakak kelas saking bingungnya orientasi diri gue (tenang, gue masih straight). Lalu pada suatu masa, kisah cerpen gue 'Mula' dimulai.
Gue berkenalan dengan gadis mungil superstrong yang namanya Alysha Paxia Susilo, seorang cewek bokep apatis yang udah jadi tampungan curhat cowok sekelas (karena maennya ama cowok) dan — gue tau lewat proses PDKT gue — ternyata bermasalah dengan seorang mantannya.
Sampe detik ini dia masih speechless kalo ketemu cowok itu.
Bahkan saat gue dan Lysha sama2 ngaku saling suka, kita berdua tau ini gambling. Bahkan waktu dia ngaku dia mikir 'shit happens'. Tp siapa yang tau, ternyata gue bisa jatuh cinta sama Lysha lebih daripada gue cinta sama Luthfia?
Dan ditambah trauma itu, gue bakal makin lebih gila mertahanin Lysha?
Gue mau underline lagi, gue gak seenak udel pindah cewek. Ada proses panjang — dan nyakitin — yang mbentuk gue jadi sekarang ini.
Dan gue mohon banget semoga setelah ini gue gabutuh sakit itu lagi. I don't want to go find home in anyone else. Lysha is more than enough.
Tapi gue juga ganyangka bakal berasa sesek sedih lagi pas baca SMS dan email2 lama gue sama Luna…maka gue sadar kalo tindakan gue sebagai archive keeper ada benernya. Demi mempertahankan pidato Soekarno, "JAS MERAH". Jangan sekali2 melupakan sejarah.
Dan gue janji gabakal lupain ini. This blog post shall remind me if I will ever forget.

In memoriam of ALRARE (Luna ngerti ini),

Wass. wr. wb.

-Alfi

Monday, September 24, 2012

Emansipashit

Assalamualaikum wr. wb.
Hai. Kali ini gue mau ngomong soal betapa para wanita muda-atau-agak-tua jaman sekarang telah dibodohkan dan dibuat hilang arah. Bukan, bukan dengan berserakan-bagai-bulu-kambing nya sinetron-sinetron gaje galau entah yang udah masuk kubur ato baru brojol. Walaupun emang yang begituan juga bikin bego dan hilang arah. Tapi khusus kali ini gue mau mikir dikit soal yang namanya emansipasi wanita.
Setaun belakangan ini I just realize it's all just one big bullshi—oh, pardon my language, I mean bull-faeces.
Kita ambil contoh yang pasti dulu deh. Gausah jauh2 dulu. Kita ambil yang di Jakarta.
Pada tau busway kan? (iyalah, goblok lu fi) Nah di busway, area belakang supir, kan ada wilayah yang ditandai plang pink berlogo kepala wanita bertuliskan "Saatnya WANITA jadi yang utama".
Gue meringis liatnya.
KURANG BEGO APA COBA TULISAN ITU? Gue tantang pada deh sekarang. Ada gak yang bisa nyebutin secara pasti, "Ladies first" pertama dibikin taun berapa? Oleh siapa?
Sekarang gue tanya lagi. 'Ladies first' artinya apa? Buat apa ada gituan?
Gue jawab. Karena di Eropa dulu gadis juga labor force, kayak pria. Tapi mereka labor di rumah. They clean, they sweep and all. Mereka nggak diwajibkan ikut perang, nggak ikut sidang. Mereka juga lembe. Jaga rumah emang berat, tapi kata siapa kerja cowoknya nggak berat?
Jadi pria2 saat itu bikin aturan demi menghormati harkat martabat wanita. Look: wanita cuman bisa perawan sekali kan? Kalo cowok perjaka kagak kan tinggal ngomong, toh abis mandi gak berbekas ini-_-
Bahkan di Titanic, 1912, aturan yang dipaksakan tiap kru kapal adalah 'Women and children first'. Aturan ini bikin jumlah laki mati di Titanic super massal.
So, balik lagi. Kemana larinya emansipashit jaman sekarang?
Ya tadi itu. Wanita kagak puas disetarain haknya sama cowok! Mungkin lo bakal justifikasi ke gue, "Terus jasa R. A. Kartini gimana?" Nihya, di Jawa Kuno wanita emang agak didiskriminasi. Gue akui itu. Makanya Kartini pengen martabat cewek naikan dikit kek. Ini yang dia curhatin di Habis Gelap Terbitlah Terang. Tapi gini deh! Kali aja lo minta persamaan hak kalo kewajiban dan spesifikasi fismen (fisik mental —red.) aja gak sama!
Cowok: gak perlu brojolin anak, tinggal bikin; bisa perjaka seumur idup, tinggal ngomong; gak perlu esek esek nyuci dan lain2. Makanya kerjanya berat, haknya udah banyak.
Cewek: nyuci, ngelahirin, jaga anak, perawan cuma sekali, terima dikeplokin cowok, dan lain2. Makanya kerjany jaga rumah bukan ikut perang, kasian.
Dan dengan ditambah kondisi dimana emosi cewek jauh lebih eksplosif daripada cowok yang berdasar logika (plus adanya menstruasi dan pms) mereka masih pengen persamaan hak kewajiban.
Bitch please. Kali aja lo bakal kuat. Ada alesannya Islam nyuruh pemimpin/imamnya cowok. Ada alesannya pastor2 cowok semua. Ada alesannya Nabi2 cowok semua.
Mata ente pada kemana wey, cewek2.
Bahkan sampe sekarang ada istilah SSTI. Inilah kemana 'emansipasi' lari—bukan gender equality, tapi gender supremacy! Ginilah kalo cewek dibiarin. Mereka ngelunjak. Dulu pengen disamain, dikasih. Sekarang? Mereka ga puas, men. Mereka pengen supremasi. Mereka bukan pengen sama dengan pria, mereka pengen DI ATAS pria.
Seperti yang udah gue bilang, brothers. Inilah kenapa I'm fed up with this shi—poo. This fuc—coitus.
"Saatnya WANITA jadi yang utama."
Bull-faeces. Lukata 'ladies first' buat apa hah?
Jadi menurut gue lirik 'sejak dulu wanita dijajah pria' harus dimodif dikit. Jadi 'dulu wanita dijajah pria'. Terus lanjutannya 'sekarang pria dijajah wanita'.
Tapi entah pria ato wanita, gue telah mencapai konklusi kesepakatan. Bahwa kita paling takut sama WARIA.
Siapa coba yang gabakal ngacir kalo didatengin yang satu itu?
So sekian dulu dari gue. No sexist no problem ya, no money no-dong.

Wass. wr. wb.

-Alfi

Sunday, September 23, 2012

CF(k)D

Assalamualaikum wr. wb.
Gue cukup yakin siapapun yang lagi mantengin post ini tau istilah CFD.
Oke. Buat lo yang gatau, sekedar info aja, CFD artinya Car-Free Day alias Hari Bebas Mobil. Sebenernya gacuma mobil, semuamua yang berkentut asep item dilarang lewat rute CFD.
Sejauh ini gue udah duakali berpartisipasi. Yang terakhir baru aja pagi ini. Yang pertama dulu sbnrnya proker Seksi V OSIS sekolah gue, tapi seproker2nya gue akui seru juga.
JADI selama CFD, yang bakal lo liat betebaran adalah sepeda-sepeda. Yang kuno, alay, girly, jantan, nyasar, ga jelas, segala spesies sepeda ada di sini. Selama bisa buat naik sepeda dan bentuknya bisa dikategoriin sepeda, lo bakal liat mereka bergentayangan dimanamana. Yang gak kalah banyaknya adalah pejalan kaki dalam berbagai kostum. Batik (panasnya naujubileh), training, apapun yang bisa dipake. Gue cuma bersyukur gak ada yang jalan dengan modal kancut…
Tanpa panjang2 lagi gue pengen curhat dikit tentang CFD kedua gue yang baru aja siang ini.
Ceritanya pendek panjang kaya… *okesip*. Sore sabtunya, gue baca di group Whatsapp TerraSurfers kalo kita bakal CFD bsknya. Kebetulannya kel gue juga lagi pada pengen CFD. Jadilah gue merencanakan untuk hadir.
'Merencanakan'.
Terus, malemnya cewek gue telpon. Ngisi waktu. Ujungnya dia tepar jam setengah dua pagi. Gue ngerasa gabakal bisa bangun tepatwaktu kalo bobo jam segitu, jadi yang ada gue lanjut ngerjain game gue Descent Arena sampe setengah empat.
Gobloknya, abis itu gue bobo.
Disinilah gue baru sadar keahlian gue: bertindak tolol.
Gue dibangunin jam stengah tuju. Bangun2 gue berasa ngakak. TS pada kumpul jam enam. Mati aja gua-_-
Akhirnya gue cabut bareng bokaps dan adek. Bitch please. Niatannya bukan CFD! Adek gue lagi butuh standart buat sepedanya. Maunya sekalian jalan gitu.
Sepanjang jalan ke halte Ragunan, mata gue kayak loreng zebra. Kreyepkreyep item putih. Ato mungkin kaya ditabur semen. Gabisa dibuka, pedes berpasir. Dan nggak, makasih, gue nggak belekan.
So kita cabut sampe Dukuh karena gue sakit perut kelaperan. Setelah jalan duaratus meter, however, sakit perut gue lenyap, turun kebawah, digantikan an urge to boker.
Damn.
Mengabaikan segala kondisi, bokap gue memutuskan jajan ketupat sayur di pinggir jalan. Gue makan krupuknya doang pake dicelupin kuah tupatnya.
Dari situlah gue melakukan kesalahan fatal.
Gue ketagihan.
Gue minta sepiring lagi ketupat sayur dan makan menu Indonesiawi ini untuk pertama kaliny seumur hidup. Masalahnya kuahnya dilengkapi rasa krenyes pedes gimana. Dan gue lupa gue sedang butuh boker.
Ujungnya gue jalan keringet dingin, nahan beol.
Anjing.
Akhirnya kita jalan sampe Balai Sarbini (bini?) karena arah jalan kita ke Senayan, bukan HI. Sampe sono langsung nanya abang Chicken Story toiletnya dimana.
Dengan muka menahan poker ngeden, gue menerima jawaban dan segera cabut ke TKP.
Alhamdulillah! Toilet!
Gue nemu dua keping triplek bercat disana. Yang mana pintunya? Ngeliatnya gue bingung. Sial, perut gue nyaris erupsi efusif. Gimana ngebukanya?
Sebelum bertindak lebih tolol gue memutuskan ngintip dulu di celah di antara kepingan dinding bilik itu…
…dan gue liat seraut MUKA.
Mendadak bentuk keping tadi make sense ke gue. Ini dinding bilik, ini pintu, disana dinding.
Wuanjing! Biliknya cuman satu!
Gue berasa kaya alien yang di iklan Axis. Gerak gue abnormal dan berasa pengen make hyperspace nyari toilet sekunder. Bokap gue masuk.
"Fi? Udah?"
"BILIKNYA CUMA SATU!" *mode alarm Merapi*
*bokap ikut panik*
Akhirnya gue denger klontangan sabuk dari bilik kampret itu dan setelah menunggu dan menahan boker kaya dukun nahan ujan buat Bang Toyib, keluarlah seorang pegawai BreadLife dengan pokerface inosen dari bilik itu.
Pergi lo! This space is mine!
Gue langsung nerobos masuk, pelorotin jins dan kancut, duduk di kloset, dan menikmati erupsi efusif yang gue sebut.
Iya, efusif.
Berhubung blogger for iPhone gabisa post gambar di tengah post jadi gue gausah share foto ya? Ah ga gua share juga sih bakalan, apa sih yang mau diliat? Bayangin aja gue lagi di toilet di Balai Sarbini yang di luar, muka gue (yang ganteng) ngeden surga, mencret berkoplokkoplok keluar dari pantat gue.
Oke, gue berubah pikiran. Jangan bayangin.
Akhirnya gue lega. Gue muter keran semprotan yang biasanya ada di kloset itu.
Mentok.
Kok gak nyemprot?
Gue memberanikan diri liar kedalem. Airnya ngocor kaya pipis batal. Lemes banget.
Oke, gimana gue bakal cebok?
Saat inilah gue paham bagaimana tetanus dan cacing menyebar. Gue terpaksa membuka cover duduk kloset itu dan mendekatkan saluran faeces gue ke semprotan sial itu. Untung airnya kena sebelum gue bisa nyentuh besinya yang karatan sampe item itu.
Gue keluar. Dan yang gue temukan adalah bokap gue lagi motret adek gue dengan latar Balai Sarbini.
Jadi di dalam gue boker like a hero dan di luar adek gue foto2. Nice.
Jadi setelah itu kami pulang, dengan perut gue lega dan Pocari Sweat di tangan (sumpah ini nyambung). Naik busway, ternyata yang arah Ragunan penuh kampret. Saking penuhnya gue bisa berdiri tegak tanpa pegangan karena kegencet.
Dan hebatnya gue bisa ketiduran.
Jadi itulah pengalaman mencret gue di Balai Sarbini saat CFD. Ciao!

Wass. wr. wb.

-Alfi

Friday, September 21, 2012

Level 3

Assalamualaikum wr. wb.

Gue pengen curcol dikit. Oke gue tau ini tolol, guna blog pribadi apalagi sih? Tapi kali ini gue amat attached men. Sumpah. Gapenah harapan gue setinggi ini. I even almost went to second base with her. Kita pernah gasengaja bobo barengan waktu lagi baring dan nyetel Cayman Islands. Walaupun cuma setengah jam, itu tigapuluh menit ketidaksadaran paling epic dalam hidup gue. Berasa punya istri slm setengah jam ha-_-
Yang lebih tolol lagi, sebenernya adalah bahwa gue pernah duakali berusaha ngambil take soal cinta. Gue pernah ngebahas soal Apa Itu Cinta lewat note fb dengan alias Jepang gue abang Himaru Ookami. Note formal kampret. Abis itu blog post lalu judulnya Cinta??? dan gue bahas dengan nyaris alay atas nama gue.
Serius sebenernya cinta itu apa ya? Iman gue runtuh. Akal gue runtuh. Muka gue runtuh (note: gue masih ganteng ekstrim^^). Rumah gue runtuh #iniboong. She destroyed all I've known about love. She brought a whole new light, perspective, perception, and definition. Pernah ngalamin ngga? Dimana hidup lo sempurna lo gamau sedikitpun berubah?
Kemaren tanggal 20, kita tujuhbulanan. Kita tinggal bisa berdoa suatu saat nanti itu berubah jadi tujuhtahunan. Atau semoga banget lebih.
Sebenernya though, above all, yang paling tolol adalah lo ngebaca sampah ini. Pislopengawl:3
Jadi…cinta itu apa?

Wass. wr. wb.

-Alfi

I Am Back, Peasants

Assalamualaikum wr. wb.

So I was blogwalking blog cewek gue, alyshadandunia.blogspot.com.
Sumpah, gue ngakak terus bacanya.
Dia pernah bilang ke gue kalo blognya sekarang jadi batcave idenya dia, makanya judulnya The Project Room. Buat latihan jadi jurnalis sesuai impian dia.
Dan gosh, betapa gue sadar akan ketidakupdatean gue.
So. Just to catch up. Dalam absensi gue di dunia maya, inilah yang telah dan sedang berlalu:
- Yang paling penting, pastinya, adalah GUE PINDAH RUMAH. Man, it was no easy job.
- Yang penting kedua adalah DI RUMAH BARU GUE GAK ADA INTERNET. Provider internet belom ada yg cukup baik utk nanem kabel ke komplek. Nice.
- Ini gakpenting. Curcol aja sih. Hubungan gue sama cewek gue naik turun. Alhamdulillah sekarang lagi naik. Naudhubillah turunnya ketaikampret.
- Cerpen2 yang bakal gue post di HITAM gue reshuffle. Akhirnya yang fix jadinya baru AI Untuk Aisha, Bah, Bayang Imajiner (baru, ide temen gue nih), sama Perahu Kertas (bukan novel Dee. Dan bukan plagiat, plisparah jangan suuzon sama gue!). Tiga lagi menyusul!
- Gue lagi seneng ngomong 'fuck'. Jangan dicontoh.
- Gue lagi gila Assassin's Creed. Ideologi utama mereka, maxim 'Laysahanakmaahu shahih, fakul shay' mubah' alias 'Nothing is true, everything is permitted' bener2 gue puja. Mitologi mereka bikinan Ubisoft sinting, men. Lainkali gue mau bikin review buat yang br mau terbit, Assassin's Creed III sama novelnya Assassin's Creed: Forsaken.
- Gue mau bikin jaket Assassin modern yeay \:D/
- I'm back in Whatsapp. Skip this kalo lo gapunya nomer hape gue.
- Gue lagi ngerjain fanmade game baru lagi, Assassin's Creed: Descent sama Descent Arena. Kapan2 gue detil lagi.
- Film Amnesia bener2 bakal jatoh jurang. Sepertinya fix batal.
- Gue masuk kelas XI IPS. Jangan tanya.
- Nilai ulangan PKn gue lebih bikin nangis daripada semangkok bawang. Nggak mungkin ada yang tahan. Gue berasa superhuman nggak nangis ngeliatnya.
- Gue merasa bahwa semesta SMAN 28 Jakarta dari berbagai aspek sedang berkonspirasi berusaha bikin gue nangis2 ke pacar gue minta temenin bobo garagara gaada temen.
- Senar E string gue putus. Gue ganti lagi ke nylon nyang bekas kemaren. Kenapa jadi cempreng banget ya? Kayanya dulu nylon gue bunyinya macho deh.
- Gue nemu pun yang epic abis: "A girl is like a werewolf. They become a monster once a month." sama "A married woman is like a vampire. They suck your blood out for a lifetime." peace out, ladies.
- Gue lagi demen nulis lagu metal galau. Band alias yang gue pake buat nulis namanya Overthrown.
- Jokowi menang pilkada. #okesip
- Gue punya alias baru buat ngebolang. My name is Arjuna Sahana Pravara Wijaya. Panggil aja Arjuna ato Juna:)
- Ternyata Andi Tenri Batari (Tari) kenal sama Andiwns. Mampus gue.
- Ide lagu lama gue yg dulu cuma reff doang dan berjudul Suicide udah gue selesein dan gue relabel jadi Injury. Band alias yg gue pake masih Overthrown.
- Cewek gue berhasil kabur dari jerat pidana. (re: 'KAMPREET!!' @alyshadandunia.blogspot.com)
- Lagi ngidem Cleo alfamart yang duarebuan. Mayan bro, murah juga buat level Cleo.
- Rumah baru gue masih di negeri amtah berantah. Jalan di luar kompleknya selebar duameter dan ngebuat setiap pejalan kaki di pinggirnya paranoid dengan absennya trotoar yang LAYAK. Gue diklakson sama APV orang udah countless times sekarang-_-
- Akhirnya gue menemukan bakat gue: bikin orang sakit kepala dan membuat apapun yang gue gambar nampak jahat.
- Gue lagi psycho. Bukan, bukan Psy yang Gangnam Style sama Cho Chang mantannya Harpot. Psycho like psikopatogenik. Tapi tenang, gue masih muntah sederes kali ciliwung kalo nonton The Human Centipede kok.
- Tangan basah sialan gue telah didiagnosa. Cuma Hiperhidrosis. Gue setengah lega setengah kecewa. Lega karena bukan penyakit serius. Kecewa karena sekarang gue gak bisa ngeles punya kelainan jantung.
- Gue didiagnosa dua orang punya penyakit jiwa. Hai:)
- Omong2 penyakit jiwa, baru siang ini tadi waktu gue berangkat ngapelin cewek gue, gue ketemu dan diminta sama orgil ngebayarin angkotnya. Kampret-_-
- Gue lagi suka Rise Against. Band indie paling kece yang pernah gue tau.
- Gue ngebikin teori yang bakal bikin gue dirajam mampus sama theis-theis Indonesia. Or perhaps dunia. Gue sebarkan ke orang-orang tertentu dulu aja deh.
- I'm feeling like an agnocist.
- Dengan terdownloadnya Blogger app di hape gue, akhirnya gue bisa mulai gila blogging lagi.
- Doakan gue bro. The best/worst is yet to come.
Ciao!

Wass. wr. wb.

-Alfi

Wednesday, June 13, 2012

Amelia Sequence Update

Assalamualaikum wr. wb.

 Seinget gue Amelia Sequence sekarang gini:

31852963287952297561188160425454370

Yak. Sekian.

Wass. wr. wb.

-Alfi

HITAM

Assalamualaikum wr. wb.

Gue ngepost dengan judul Hitam bukan sebagai pelampiasan apa kata orang tentang gue sleama ini, oke? Hitam itu judul buku yang gue rencanain mau jadi kompilasi beberapa cerpen gue.
 Berbagai genre, kalo itu yang mau lo tanya. Ada yang thriller. Ada yang lifedrama. Ada yang bahkan mungkin nggak bisa dikategoriin sebagi cerpen -- lebih kaya karangan kritik sosial yang dikasih subplot dikit-dikit. Padahal mayoritasnya tetep aja ngebahas tentang beberapa hal, malah bukan ceritanya. Ceritanya malah jadi simbolisme embodiment dari konsep yang dibahas.
 Ini covernya:

 

Cerpen yang mau gue masukin ada 7:
- AI Untuk Aisha (ini ada di blog ini, dulu pernah gue post)
- Amnesia
- Bah (aslinya tugas sekolah, tapi ini cerpen sadis pertama yang pernah gue tulis. Thriller)
- Hitam/Lantai 31
- Puisi Sang Raja
- The Stranger On the Bench
- The Whisper
 Yang dua terakhir (The Whisper sm The Stranger On the Bench) itu bahasa Inggris, sisanya bahasa Indonesia semua. Kalo Amnesia, itu yang mau gue angkat jadi film yang gue bahas belakangan ini di blog gue. Hitam/Lantai 31 itu gue bikin sambil emosi. Psycho parah. Sama jadi judul kompilasi ini. AI Untuk Aisha itu drama gagal, kalo mau tau cek aja Archives blog ini, ntar ada post judulnya AI Untuk Aisha.
 Segitu banyak, favorit gue itu Bah. Gak tau, ini udah critical acclaim di antara temen-temen gue yang gue kasi liat. Gue aja nulisnya merinding sendiri, men. Sementara The Whisper itu Hitler-fiction gue. Gue ngebahas anak-anak indigo di sini.
 Masalah gue cuman 1. Cerpen ada 7, yang udah selesai baru 2!-____-"
 Let's only wish mood gue bener kali ini, karena untuk sebuah alesan yang agak nggak jelas, gue berharap yang ini bisa jadi. Lumayan, publisitas pertama boleh nih. Alfi Rizky Ramadhan, psikopat 16 tahun yang hobi nulis.
 Sekian dulu aja. Gue udah desain cover buat sekuelnya, judulnya Putih. Yep, warnanya kebalikannya Hitam ini, tapi fontnya juga gue bedain dikit. Kalo gue udah tau mau masukin cerpen apa aja gue bakal post deh.
 Cheers!

Wass. wr. wb.

-Alfi

Saturday, May 12, 2012

Amnesia Postpone

Assalamualaikum wr. wb.
 Guys, gue ada berita. Produksi Amnesia ditunda.
 Gak jadi rilis tanggal 18 Mei. Pokoknya, di organisasi sinematografi berbasis kekeluargaan gue ini, lagi ada masalah dan ada baiknya gue nggak nyalain percikan api.
 Di samping itu, gue udah ngebikin poster sama wallpaper baru, sekarang dengan gaya tulisan Amnesia yg beda sama ada nama main talentnya. Di bawah juga udah ada creditsnya. Terus di mata birunuya skrg ada gambar-gambar techno techno gmn gitu. Nih:



 Sekarang gue tinggal bisa doa kalo film ini bakal tetep jadi. Men, ini proyek impian gue. Gue kayanya mau reshuffle tim produksinya lagi deh. In case of anything.
 Setelah ini, kalo ada waktu dan izin dari YME, gue mau ngerjain lain lagi judulnya Warisan. Kapankapan gue ceritain :)
 Sekian dulu. Stay positive!
 Cheers,
 Wass. wr. wb.

 -Alfi

Amelia Sequence

Assalamualaikum wr. wb.
 So. Ada di sini yang juga suka nonton serial Touch di Fox Channel?
 Kalo belom tau Touch itu apa, kira-kira gini. Martin Bohm punya anak bisu autis namanya Jake. Jake ini pendiem dan nggak bolehin siapapun nyentuh dia -- bahkan bapaknya sendiri. Istri Martin, Sarah, tewas di insiden 9/11.
 Jake nggak bisa bicara dan bersikap cenderung cuek dan dingin. Tapi itu karena suatu alesan: dia bisa liat setiap angka yang bekerja di dunia ini, masa lalu, kini, dan depan.
 Awalnya Martin bingung soal obsesi Jake sama angka-angka ini. Tapi setelah dapet pencerahan dari Dr. Arthur Teller, seorang ahli khusus di bidang ini, dia ngerti bahwa tujuan dia sekarang biar bisa komunikasi sama anaknya adalah dengan ngikuti angka-angka anaknya dan mencegah kejadian-kejadian buruk di seluruh dunia terjadi, sekecil apapun kejadian itu.
 Nah. Mulai dari episode 6, "Lost and Found", dikenalin sebuah rangkaian angka namanya Amelia Sequence. Sebelum Amelia Sequence, dulu yang jadi kunci adalah Fibonacci Series (tau kan? 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, dst.). Amelia Sequence dinamai sm Arthur demikian dari satu mantan pasiennya namanya Amelia. Ini deret angka yang dikenalin di episode 6:

 318529632879522975

 Terus, di episode itu juga, nambah satu angka lagi yaitu 6.
 Di episode berikutnya, nambah 4 angka: 1188. Jadi sejauh ini inilah Amelia Sequence:

31852963287952297561188

 Para fans semua berspekulasi dari mana dapetnya Amelia Sequence, buat apa, dan lain-lain. Kalo di filmnya, ampe ada satu matematikawan yang bilang rangkaian ini adalah pikiran Tuhan: segala masa lalu, kini, dan nanti. Mnrt Arthur sendiri, emang inilah rangkaian angka yang menjalankan alam semesta.
 Tau gak uniknya?
 Gue di sini gak mau bicara soal pola angkanya. Itu di internet udah banyak. Gue di sini mau bicara mengenai bagaimana ternyata Amelia Sequence itu terhubung dengan hidup gue.
 Mulai dari 4 digit pertama. 3185. Kita bagi 3-3, jadi 318 sama 185. Seri pertama: 318.
 Taugak? Bulan 3 tanggal 8, adalah tanggal lepasnya first kiss gue dan cewek gue. Gue belom cerita ya? Cewek gue sekarang namanya Alysha. Cantikparah. Rada bocah fisiknya, tapi mentalnya jauh lebih dewasa dibanding gue. Best thing is? She accepts me for who I am :D
 Numpang, ini fotonya:

 Unyu ekstrim :3 gue paling naruh harapan sama dia. Jauh lebih kuat daripada harapan gue selama hubungan-hubungan lalu. Entahlah. Mungkin faktor dianya juga. Waaaaa >.<
 Oke, sori ngelantur. Jadi 318, seri pertama, isinya ternyata event penting. Bulan 3, tanggal 8, ciuman kesatu. 318.
 Lanjut ke seri berikut. 185. Ini uniknya: tanggal 18 bulan 5 adalah ulangtaunnya emak gue sama Alysha (yes, they share a common birth date). So, sekali lagi, angka penting dalam hidup gue.
 Kalo gue lanjutin, rangkaian gue berikutnya adalah 852. Rangkaian satu kan formatnya tanggal-event-tanggal (3-1-8), rangkaian dua tanggal-tanggal-tanggal (1-8-5)...kira-kira rangkaian tiga formatnya gimana ya? Apa mungkin nggak nyebut tanggal samasekali? Mungkinkah ada hubungannya sama masa depan gue?
 Well, gue gak pernah tau. Gue serahin aja sama Yang Maha Mengendalikan Takdir deh. Terserah angka-angka itu bener enggak, gue cuma mau share satu misteri alam dan kebetulan yang gue temukan dalam hidup ini. Cieelaah~
 Oke, sekian dulu. Cheers!
 Wass. wr. wb.

- Alfi


Tuesday, April 3, 2012

Into the Titan Latest Cover

Assalamualaikum wr.wb.

 By the way! Gue lupa ngasih update yang ini. Gue udah bikin cover Into the Titan, dan rencana gue, akhirnya yang masuk  itungan beneran bakal jadi cover itu yang ini:


 Yep. Gue gak banyak ngubah Titanic, lautnya, maupun balok esnya.
 Tapi cover ini lebih gelap. Siluet elangnya udah lebih kaya uap gelap. Impian gue tercapai. Terus tulisan Into the Titan nya udah keliatan lebih elit dikit. Ada efek timbulnya lagi. Mayanlah. Powerpoint ternyata boleh juga~
 Wdyt? Kalo ada draft baru gue bakal post di sini. Tune :)
 Wass. wr. wb.

-Alfi

AMNESIA

Assalamualaikum wr. wb.
 Amnesia. Lupa ingatan. Apakah gue amnesia? Ooo bukan bor...Amnesia adalah judul film yang lagi gue kerjain. Genrenya...entahlah. Ada beberapa. Scifi? Thriller? Action? Drama? Ada semua.
 Nah. Soal Amnesia ini. Udah banyak yang nanya ke gue satu pertanyaan simpel yang mungkin juga ada di otak kalian saat ini:
 "Ceritanya gimana?"
 Dua kata itu adalah termasuk susunan kata paling kampret, men. Bukan karena gue pelit. Seandainya gue bisa, gue bakal berbagi tentang cerita ini ke siapapun yg nanyain itu. Masalahnya...
 The story. Is. Too. Complicated. To be told. With a simple. Synopsis.
 Yak. Begini aja. Secara overview. Tahun 2016. Reza terbangun sendirian. Di tengah ruangan nggak tau dimana. Mungkin perpus. Di sebelah dia ada pisau, dan tiga meter di depan, ada badan yg terbujur kaku.
 Tangan Reza berlumuran darah.
 Masalahnya. Reza nggak inget apa2. Dia bahkan nggak inget namanya sendiri.
 Nah. Mayoritas filmnya ini isinya tuh flashbacknya Reza selama perlahan-lahan, secara bertahap, memorinya balik lagi...
 Gue udah ada dua poster buat Amnesia:



 What do you think? XD
 Gue bahkan udah mulai ngerjain fan kit nya. Dengan status gue gak yakin film ini bakalan ada fansnya. Tapi gue nyediain desktop wallpaper Amnesia berdasarkan poster yang pertama:


 Wdyt?
 Di Amnesia ini, gue jadi scriptwriter, director, editor, dan cameraperson. Tapi ada kemungkinan camerapersonnya bakal nambah. Tergantung sang produser.
 Sejarah film ini dan lain2 nyusul kapan2. Untuk saat ini, rencananya kita mau produksi April dan finishing Mei. Minggu kedua Mei harus udah jadi. Amin. Moga bisa.
 Wish me luck, moga jadinya sukses ya :)
 Wass. wr. wb.

-Alfi

Thursday, February 16, 2012

HGExperience Series

Assalamualaikum wr. wb.
I'm currently building these games, and I've finished one. The other two are still plans for now, but as soon as I get the chance, I'll work on them.
HungerGamesExperience by justImagine.

- Project: Mercury/TrueHungerGames
An ultimate game of strategy, chance, and survuval based on Suzanne Collins' bestselling novel (and now adapted an epic motion picture) The Hunger Games. Take the role as yourself—who is a Tribute—in this one and only free Hunger Games game where you can feel the intensity of survival in the Arena. Loot the Cornucopia, defeat other Tributes, escape the raging Mutts, make alliances, keep yourself alive, and be a Victor or suffer defeat in the first HungerGamesExperience game where you will experience Hunger Games like never before. May the odds be ever in your favor.

- Project: 99/TrueQuarterQuell
Experience the special Hunger Games established every twenty-five years, the Quarter Quell, featured in Suzanne Collins' second book of The Hunger Games Trilogy, Catching Fire. Same survival, different sets of rules—and ultimately leads to different sets of events. Try to survive in an Arena like never before with random Arena choices where each of them holds a different challenge to beat, plus the random Game rules you may get in combination with the randomized Arena. Will you get a completely drowned Arena while facing twice the number of the normal Tributes, or are you in for an endless blizzard of Mutts and traps with ex-Victors hunting after you? You never know. No two Quarter Quells are exactly alike.
Are you ready?

- Project: Battlefront/TrueMockingjay
Assume the place as Katniss' fellow Mockingjay Rebellion Fighter in this survival/FPS hybrid based on Suzanne Collins' thrilling conclusion to the THG Trilogy, Mockingjay. Avoid traps, use your surroundings to beat Capitol forces, run away or stand up and fight against terrible Mutts, and try to survive against all odds. Ultimately, help Katniss' squad reach the Capitol Central safely for her to assassinate the tyrant. How long can you survive in this battleground?
The fire is catching—and if we burn, you burn with us!

You can enjoy TrueHungerGames at http://thehungergames.6te.net/mercury.php or download the *.exe version at http://thehungergames.6te.net/downloads.php — may the odds be ever in your favor!

Wass. wr. wb.

-Alfi