Sunday, May 5, 2013

SEMBELIH

Muu!
Seruku,
Seperti selalu
Harap mata
Melihatku,
Seperti selalu

Kekang.
Ikat.
Tarik.

Terbawa,
Angin senja
Perih merana
Rekah luka
Memar kepala

Kekang.
Ikat.
Tarik.

Korban, katanya
Bantu, katanya
Tolong, katanya
Dengarkan, katanya

Sedih.
Ya, semulah mereka
Ucap tiadalah nyata
Karena kata bukanlah asa!
Mana buktinya!

Kekang.
Ikat.
Tarik.

Siapalah tewas,
Demi dunia luas,
Tapi tidak!
Pembohong kalian semua!
Penipu kalian semua!
Apa yang kau suap
Kepada diri yang bercuap
Agar rela melepaskan
Satu hal teremehkan—

Beraninya kalian.

Kekang.
Ikat.
Tarik.

Dan berkorbanlah,
Sang pahlawan.
Mengucur darah,
Mati harapan.
Tipu daya yang kau ucap,
Harap palsu di tanganmu,
Saat semua terungkap…

Kutunggu matimu.
Akan kupenggal lehermu.
Akan kubalaskan dendamku.
Akan kugigit tanganmu.
Kupotong kakimu.
Kutendang bahumu.
Kupecahkan kepalamu.

Rasakanlah!
Rasakanlah!

"Inilah indahnya keadilan,"
Kataku
Seraya menyembelihmu
Untuk kesekian kalinya.

Kekang.
Ikat.
Tarik.